BUTIR-BUTIR PANCASILA , PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (P4) EKAPRASETYA PANCAKARSA
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
II. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB :
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu di kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
III. SILA PERSATUAN INDONESIA :
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
IV. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
6. Musyawarah di lakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang di ambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
V. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan ke gotong-royongan.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Burung Garuda Pancasila
- Mempunyai nilai filosofis bentuk fisik yang gagah & kuat, kelincahan, keuletan, kecerdasan, kewaspadaan, kegesitan serta sifat pantang menyerah yang semuanya menggambarkan Negara Indonesia yang besar & kuat.
- Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
- Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
- Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Yaitu :
- Pada dua pasang sayap mempunyai 17 helai bulu melambangkan tanggal.
- Pada bulu ekor terdapat 8 helai bulu melambangkan bulan.
- Pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu melambangkan 2 angka depan tahun.
- Pada leher terdapat 45 helai bulu melambangkan 2 angka terakhir tahun.
- Perisai sejak lama di kenal sebagai alat pertahanan dari serangan senjata musuh dalam peradaban Indonesia sebagai bagian senjata pertahanan yang mempunyai nilai filosofis perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
- Garis tebal di tengah-tengah perisai yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
- Merah putih sebagai warna dasar perisai melambangkan warna dari bendera kebangsaan Indonesia 'merah-putih'. Pada tengah mempunyai warna dasar hitam mengandung filosofi sifat jantan dan kesatria.
- Lima buah ruang pada perisai yang mewujudkan dasar negara Pancasila, dengan rincian sebagai berikut :
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Bintang bersudut lima yang bercahaya berlatar hitam sebagai simbol Kekuasaan Tuhan YME atas semesta raya.
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulat dan persegi yang saling mengikat di bagian kiri bawah perisai berlatar merah, simbol dari kesetiakawanan, kebersamaan, toleransi, simpati, empati dan kegotong royongan.
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin kokoh di bagian kiri atas perisai berlatar putih, sebagai simbol persatuan, keterpaduan, sinergi & kerja sama dari semua elemen penunjang kehidupan sehingga melahirkan batang tubuh yang kuat, yang terus tumbuh.
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah, sebagai simbol kerakyatan yang dijiwai musyawarah jiwa kerjasama sebagai mahkluk sosial.
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai berlatar putih, sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran.
Makna semboyan pita
- Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam, merupakan kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Terjemahan harafiah dari kalimat Bhinneka Tunggal Ika "Beraneka Satu Itu", yang bermakna 'meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan', bahwa di antara beraneka ragam suku, bahasa, agama, budaya dan adat istiadat bangsa Indonesia adalah satu kesatuan.
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
- Kata "bhinneka" mempunyai makna berbeda-beda.
- Kata "tunggal" berarti satu.
- Kata "ika" berarti itu atau jua/ juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar